Ikhwan/akhwat melaksanakan sholat Subuh berjamaah di mesjid Nurul Asror |
Sabtu (23/01/2013). Setelah melaksanakan sholat subuh berjamaah para ikhwan mengikuti acara Kuliah Subuh yang disampaikan oleh Drs. H. Nur M. Suharto
(salah seorang Wakil Talqin TQN Pontren Suryalaya).
Sebelum acara Amaliyah Manaqib dimulai, di lantai atas Mesjid Nurul Asror dilaksanakan kegiatan parasan untuk bayi dari ikhwan-ikhwan yang ingin mengambil barokah
manaqib di Suryalaya.
Manaqib dimulai dengan pembacaan Pengumuman dari Yayasan Serba Bakti Suryalaya, selanjutnya KH. Sandisi mengawali acara Manaqib dengan membacakan Barokah Fatihah yang
dikhususkan kepada Guru Mursyid kita Syaikh KH. Ahmad ShohibulWafa Tajul Arifin r.a. (Abah Anom), untuk seluruh Keluarga Abah Sepuh dan Abah Anom serta untuk seluruh
ikhwan/akhwat yang mempunyai niat/hajat.
Adapun rangkaian Amaliyah Manaqib disampaikan oleh :
1. Pembacaan Ayat Suci Al-Quran dilanjutkan dengan Pembacaan Sholawat disampaikan oleh Ustadz Abdul Wahid
2. Pembacaan TANBIH disampaikan oleh Drs. KH. Arief Ichwanie AS.
3. Tawassul disampaikan oleh KH. Aah Zaenal Arifin
4. Manqobah disampaikan oleh KH. Thohir Abdul Qohir
Untuk mengisi Khidmat Ilmiah pada bulan ini disampaikan oleh KH. Zezen Zaenal Abidin Bazul Asyhab, salah seorang Wakil Talqin dari Sukabumi.
Dalam tausiyahnya Beliau menyampaikan :
Sebagai khodim Pesantren Suryalaya, apapun pangkatmu, setinggi apapun pengetahuanmu, sehebat apapun ibadahmu, sehebat apapun kemampuan manajemenmu yang
namanya murid Suryalaya, semuanya adalah Khodim (Pelayan). Seluruh murid TQN Pontren Suryalaya, setinggi apapun ilmunya, sehebat apapun ibadahnya, sehebat apapun
amalnya, sekaya apapun hartanya, sehebat apapun kepemimpinannya, setinggi apapun pangkatnya, posisikan diri anda semua jangan ragu kita semua adalah Khodim (Pelayan).
Kita tidak boleh lupa perkataan Khodimul Muqoddam (Khodim utama), saya menyebutnya di antara khodim utama adalah Pangersa Akeh, Pangersa Aang-Cianjur, sepuh-sepuh
yang terus berkhidmat. Beliau mengatakan di mimbar ini “Awas jangan lupa tujuan kita semua kesini untuk menerima limpahan†siapkan wajannya, yang bolong ditutup,
buang yang berkarat, “sugan we sa kecret luluberan teh kena ka urang†barangkali saja ada setetes limpahan itu kena kepada kita, maaf tidak bermaksud menasihati
siapapun jangan salah faham.
Salah satu Adab Murid di dalam thariqat yang terdapat dalam Kitab Anwarul Qudsiyyah diantaranya “yaqinuka bi anna syaikhoka mursyiduka†keyakinanmu bahwa gurumu adalah mursyidmu yakini jangan ragu-ragu, kalau anda ragu-ragu maka dia sebesar dugaan kita. Abah Anom adalah Waliyyan Mursyida seorang Waliyullah yang sampai ke tingkat Irsyad dan ia mampu membawa ruh kita dari mulqi ke alam lahut. Kita sekalian posisinya adalah sebagai khodim. Di dalamnya (kitab Anwarul Qudsiyyah) ada apa lagi, diantara 24 adab adalah “al bu’du ansyammiriisithoriqoh†jauhkan dirimu dari merasa kamu sudah mencapai maqam dalam thoriqat. Ini normatif, jangan salah faham saya tidak bermaksud menyinggung siapapun. Wahai semua murid kontrol hati masing-masing jangan sampai anda merasa “aku sih sudah punya maqam/kelas tertentuâ€. Seribu kali karomah melimpah pada kita, tidak ada karomah itu karomah dirimu sendiri. Bahkan dalam Kitab Al Hikam dikatakan “innamaa nahnu fitnatun idzaa fatahalaka baaban minattawajjuh fala tubaali ‘an ghalla ‘amalu†kalau anda dalam belajar thariqat merasakan kehebatan/keluarbiasaan yang diberikan Allah pada diri saudara, hati-hati jangan menganggap bahwa itu adalah tempat tertinggi bagi saudara. “falmathluubu amaamat†yang kau cari masih di depan sana. Silahkan saudara-saudara mau mengambil pemikiran yang mana, mari kita istiqamah...istiqomah....kita selalu berdo’a diakhiri dengan “Wa’tashimu bi hablillah†berpeganglah semuanya pada tali Allah, “walaa tafarroquu†jangan bercerai berai, jangan.... kita sedang diuji, iman kita sedang diuji, kebenaran kita dalam berthariqat sedang diuji, ruh kita sedang diuji, qalbu kita sedang diuji. Bagi yang masih berada dibelakang kira-kira maqamnya sabarlah, tidak usah menyalip orang. Bagi yang sudah di depan hati-hati....offsite. Semuanya kontrol diri. Saya bicara begini supaya tidak ada yang gagal.
“walaa tasummu riihat thoriqat†jangan pernah Anda merasa bahwa Aku telah sampai pada “rih†tertentu, jangan. Lebih baik kita posisikan diri
kita adalah sebagai Khodim. Allah telah menurunkan alat utama, raja semua amalan, kalimat maha sakti, pusaka yang sangat mulia, kalimatut thayyibah,
kalimatul ikhlas “LAA ILAAHA ILLALLAAHâ€. Bersyukurlah kita yang bodoh dan yang kotor dipertemukan dengan Pondok Pesantren Suryalaya,
semoga istiqomah semua, semoga tawadhu semua, semoga lurus semua. Sejelek-jeleknya orang kalau lurus insya Allah ada harapan untuk sampai tujuan.
Terakhir marilah kita berdo’a : “Yaa Allah Andai Engkau berkehendak, semoga Engkau berkehendak untuk mengangkat pelanjut dari lingkungan keluarga Beliauâ€.
Untuk lebih jelasnya Khidmat Ilmiah tersebut dapat dibaca
disini